Yang terhomat dewan juri, para orator yang berbahagia, dan hadirin yang saya cintai
Assalamu’alaikum wr. wb.
Alhamdulillah, wa shalaatu wa salaamu ‘ala asrofil ambiya’i wal mursalin sayyidina wa maulana muhammaddin wa ‘ala aalihi wa shohbihi ajma’in. Amma ba’du.
Segala puji hanyalah milik Allah Ta’ala karena telah memberi kenikmatan lahir batin. Shalawat dan salam kiranya terlimpahkan kepada nabi besar Muhammad saw, para sahabatnya dan pengikut setianya hingga hari akhir.
Adalah kebahagiaan tersendiri bagi saya diwaktu ini, karena telah diberi kesempatan sehingga saya bisa menyampaikan pidato ini.
Sungguh telah datang kepada kalian bulan Allah yang membawa berkah, rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia disisi Allah. Hari-harinya paling utama. Malam-malamnya paling utama. Jam demi jamnya paling utama. Inilah bulan ketika kalian diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan oleh-Nya. Nabi Muhammad saw bersabda,” Keutamaan bulan Sya’ban melebihi bulan-bulan lain adalah seperti keutamaan saya (Nabi Muhammad saw) melebihi nabi-nabi yang lain, sedang keutamaan bulan Ramadhan melebihi bulan-bulan lain adalah seperti keutamaan Allah Ta’ala melebihi semua hamba-Nya.”
Yang pertama, bulan Ramadhan merupakan bulan yang agung dan penuh keberkahan. Sehingga dapat dikatakan Ramadhan merupakan ‘musim seminya’ Al Quran. Keagungan dan keberkahan Ramadhan karena satu malam yang nilai ibadahnya lebih baik dari 1.000 bulan. Yakni malam Lailatul Qadar. Hal ini dijelaskan Allah swt: “Sesungguhnya Kami telah menurunkan malam Lailatul Qadar. Apakah malam Lailatul Qadar? Malam Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbitnya fajar.” (QS. Al Qadr :1-5)
Kedua, pelipatgandaan pahala kebaikan. Pahala sunnah dinilai sebagai pahala yang wajib, bahkan satu kebaikan dibalas 70 kebaikan. Subhanallah!
Ketiga, bulan kesabaran. Ketika terbit fajar hingga terbenamnya matahari merupakan sebuah proses pembentukan karakter sabar. Sebagaimana Allah berfirman:”Jadikanlah sabar dan shalat itu sebagai penolong kalian, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.”(QS. Al Baqarah : 153)
Keempat, Ramadhan merupakan bulan ‘semangat sosial’ seorang yang melakukan puasa merupakan orang yang memiliki kepekaan sosial yang sangat tinggi. Tidak dapat dipungkiri Ramadhan merupakan kegiatan bersedekah yang fenomenal. Maka tak heran para ulama membolehkan membayar zakat fitrah pada awal puasa.
Kelima, Ramadhan memiliki tiga bagian penting: Rahmat, Ampunan (maghfirah) dan pembebasan dari api neraka. Tentunya, untuk memperoleh ketiga substansi puasa tersebut harus memurnikan niat dan ikhtiarnya. Ketika substansi tidak bisa dipisahkan, karena puasa merupakan hak preogratif Allah,”Setiap amalan anak Adam adalah untuknya kecuali puasa. Puasa adalah milik-Ku dan Aku (sendiri) yang akan membalasnya.”
Kaum muslimin-muslimat yang berbahagia,
Demikian yang dapat saya sampaikan semoga kita dapat mengambil hikmah dari apa yang telah saya sampaikan. Sesungguhnya kebenaran itu hanya milik Allah dan jika ada kesalahan berasal dari diri saya pribadi.
Akhiru kalam wassalamu’alaikum wr. wb.
4 komentar:
mudahan kita masih mendapati bulan ramadhan tahun ini dan bisa memnfaatkan kesempatan ini untuk membersihkan hati dari dosa-dosa yg pernah diperbuat.
keren gan,aku suka pidatonya kenak pas di hati :)
izin copas ya bang,buat tugas saya. mkasih :)
amin....
terimakasih buat agan @mangkasara atas kunjungan serta doanya
terimakasih juga buat agan yang pake profil @anonim atas kunjungannya, semoga bermanfaat kita semua amin...
Izin copy yaa smga ilmunya lbih bermanfaat
Posting Komentar